Aksi Ricuh di DPRD Ternate, Massa Kritik Kehadiran Gubernur Hanya Ngonten
- account_circle Al Muhammad
- calendar_month Sel, 2 Sep 2025

Sherly Tjoanda, Gubernur Maluku Utara saat Audensi bersama Perwakilan HMI Cabang Ternate, (foto Al-Kokehe).
Ternate, Kokehe – Aksi demonstrasi bertajuk Pembubaran DPR yang digelar mahasiswa di depan Gedung DPRD Kota Ternate, Senin (1/9/2025), diwarnai bentrokan dan kericuhan.
Massa mengecam keras sikap Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, yang dinilai tidak serius merespons substansi tuntutan, dan justru lebih fokus pada pencitraan di tengah situasi panas.
“Jangan cuma datang untuk mengambil momen demi konten tak bermutu, ini belum saatnya Ibu Gub ngonten,” teriak salah satu peserta aksi dari tengah kerumunan dengan menuding kehadiran Sherly semata untuk pencitraan, bukan untuk mendengarkan aspirasi massa aksi yang sejak awal menggelar unjuk rasa.
Kritik terhadap Gubernur mencuat setelah tiba di lokasi sekitar pukul 14.39 WIT dengan pengawalan ketat, namun tidak menemui massa aksi utama yang sudah berorasi sejak siang. Sebaliknya, ia justru berdialog secara terbatas dengan perwakilan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang datang belakangan.
Massa aksi mempertanyakan motif kehadiran Sherly yang hanya bertemu kelompok tertentu, padahal eskalasi di lapangan sudah tinggi dan mahasiswa dari BEM Unkhair menjadi pihak yang sejak awal konsisten menyuarakan tuntutan.
“Untuk apa datang, kalau hanya temui pihak lain tapi massa aksi yang sebenarnya dihadang oleh aparat keamanan secara berlapis,” ucap seorang mahasiswa.
- Penulis: Al Muhammad