Kepsek SMAN 8 Kota Ternate didugaan Salahgunakan Dana Komite
- account_circle Al Muhammad
- calendar_month Sab, 27 Sep 2025

Ilustrasi
Ternate, Kokehe – Dugaan penyalahgunaan dana komite di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 8 Kota Ternate mulai mencuat setelah sejumlah wali murid dan guru mempertanyakan transparansi pengelolaan dana sejak periode 2023–2024.
Seorang wali murid mengatakan ketidakjelasan penggunaan dana tersebut pernah dipersoalkan dalam rapat komite. Namun, kepala sekolah dinilai tidak mampu memberikan penjelasan.
“Saat rapat ketika guru bertanya mengenai komite tiga bulan (Mei, Juni dan Juli 2024) dikemanakan kepala sekolah marah. Dia tidak mampu menjawab dan bilang boleh sudah jangan lagi tanya,” ujarnya, Kamis (25/9).
Ia menambahkan, “Tolong dibantu, ini dalam masalah besar kalau dibongkar.”
Selain dana komite, kepala SMA Negeri 8 Ternate juga diduga melakukan pungutan sebesar Rp1,5 juta pada setiap penerimaan peserta didik baru tahun ajaran 2023 dengan dalih uang penjaminan mutu.
“Katanya uang penjaminan mutu. Pada penerimaan siswa baru tahun ajaran 2023 itu (dipungut) setiap siswa sebesar Rp1.500.000, juga tidak tahu dikemanakan, tidak ada kejelasan dan transparansi,” katanya.
Seorang guru yang enggan disebutkan namanya mengemukakan hal senada. Ia menyebut pengelolaan dana komite maupun pungutan penjaminan mutu tidak dilakukan secara terbuka.
“Ini (uang) sekolah, bukan uang pribadi. Pertanggungjawabannya harus jelas. Kita guru-guru pertanyakan sisanya itu dikemanakan,” ujarnya.
Guru tersebut mencontohkan, jumlah siswa mencapai lebih dari 800 orang. Dengan pungutan Rp300 ribu per siswa, seharusnya terkumpul dana yang besar. Namun, hanya sebagian kecil yang dibagikan ke guru.
“Siswanya kurang lebih 800 sekian dikalikan dengan 300 ribu rupiah per siswa. Yang terjadi, kepala sekolah memberikan ke kami hanya Rp900 ribu, itu bagi tiga (guru piket, wali kelas dan guru). Sisanya dikemakan, itu yang kami pertanyakan di rapat,” tambahnya.
Kepala SMA Negeri 8 Ternate, Munira Assagaf, hingga kini belum dapat dikonfirmasi terkait dugaan tersebut. Upaya redaksi menghubungi nomor telepon selulernya belum membuahkan hasil.
Selain persoalan dana, pergantian ketua komite sekolah juga dipersoalkan karena dinilai tidak melibatkan orang tua murid serta tidak disertai laporan pertanggungjawaban dari pengurus lama ke pengurus baru.
- Penulis: Al Muhammad