Breaking News
light_mode
Beranda » Regional » Bupati Halteng Pangkas Anggaran OPD yang Dinilai Tidak Tepat Sasaran

Bupati Halteng Pangkas Anggaran OPD yang Dinilai Tidak Tepat Sasaran

  • account_circle Al Muhammad
  • calendar_month Rab, 15 Okt 2025

Weda, Kokehe – Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) tengah melaksanakan rangkaian koreksi dan penajaman Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tahun 2026. Dalam rapat yang telah berlangsung beberapa hari terakhir, Bupati Halmahera Tengah Ikram M Sangadji secara tegas memangkas sejumlah pos anggaran yang dinilai tidak tepat sasaran.

Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Bupati, didampingi Wakil Bupati dan Sekretaris Daerah, di ruang rapat Kantor Bupati Halteng. Selama proses koreksi, setiap OPD mempresentasikan rancangan program serta pagu anggaran masing-masing.

Bupati Ikram secara teliti menelaah setiap rincian belanja yang diajukan, termasuk memangkas pos-pos yang dianggap tidak jelas peruntukannya, tidak sejalan dengan arah pembangunan daerah, atau berpotensi membebani keuangan daerah.

“APBD harus mengarah pada Indikator Kinerja Utama (IKU) pemerintah daerah. Setiap anggaran wajib memiliki tolak ukur capaian yang jelas dan terukur. Kita harus memastikan bahwa uang daerah benar-benar bekerja untuk rakyat. Jangan ada anggaran yang sekadar jalan-jalan tanpa dampak, atau yang saya sebut Ghost Money,” ungkap Bupati Halteng Ikram M Sangadji.

Selain soal efektivitas, Bupati juga menyoroti masih adanya alokasi perjalanan dinas yang dianggap tidak relevan dengan target kinerja. Ia menegaskan, perjalanan dinas seharusnya dilakukan berdasarkan kebutuhan yang mendukung peningkatan kinerja, bukan sebagai rutinitas yang justru memboroskan anggaran.

Melalui proses koreksi ini, Pemkab Halteng berupaya membangun tata kelola anggaran yang lebih transparan, efisien, dan akuntabel. Presentasi RKA dijadikan ruang diskusi terbuka antara Bupati, Wakil Bupati, Sekda, dan pimpinan OPD untuk memastikan arah pembangunan tetap sinkron dengan visi-misi daerah.

“Saya ingin semua OPD mulai membiasakan diri bekerja dengan target dan ukuran kinerja. Kita harus meninggalkan pola lama yang hanya menghabiskan anggaran tanpa melihat hasil nyata. Tahun 2026 harus menjadi tahun kerja nyata untuk masyarakat,” tegasnya.

Langkah koreksi dan penajaman RKA tersebut diharapkan menjadikan APBD 2026 sebagai instrumen pembangunan yang lebih efektif. Tidak hanya berorientasi pada belanja rutin, melainkan juga sebagai investasi sosial yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat Halmahera Tengah.

“Pemotongan anggaran pusat atau Transfer ke Daerah (TKD) bukan berarti Halmahera Tengah tidak mampu. Justru dengan kondisi tersebut, Halteng tidak terlalu terpengaruh karena kita mampu mencermati dan mengelola setiap rupiah dengan lebih bijak. Fokus kita sederhana: anggaran untuk rakyat, program untuk rakyat, dan hasilnya kembali ke rakyat,” pungkasnya.

  • Penulis: Al Muhammad

Berita Lainnya

  • Aliansi Maba Sangaji Desak Pencabutan IUP PT Position dan Sah-kan RUU Adat

    Aliansi Maba Sangaji Desak Pencabutan IUP PT Position dan Sah-kan RUU Adat

    • calendar_month Rab, 6 Agu 2025
    • account_circle Al Muhammad
    • 0Komentar

    Ternate,Kokehe – Aksi protes kembali digelar di depan Kantor Kejaksaan Tinggi Maluku Utara, Rabu pagi, 6 Juli 2025. Aliansi Solidaritas 11 Masyarakat Adat Maba Sangaji Menggugat menilai negara tengah melakukan kriminalisasi terhadap warganya sendiri. Unjuk rasa ini bertepatan dengan sidang perdana 11 warga Maba Sangaji yang digelar secara virtual di Pengadilan Negeri Tidore dengan agenda […]

  • Bupati Haltim Geram, Pimpinan OPD tak Hadiri Paripurna

    Bupati Haltim Geram, Pimpinan OPD tak Hadiri Paripurna

    • calendar_month Sel, 12 Agu 2025
    • account_circle Al Muhammad
    • 0Komentar

    Maba, Kokehe – Bupati Halmahera Timur (Haltim) Ubaid Yakub meluapkan kemarahan kepada sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tidak hadir dalam rapat paripurna DPRD membahas perencanaan pembangunan daerah. Ia menilai sikap tersebut mencerminkan ketidakpedulian terhadap amanah rakyat dan tanggung jawab jabatan. Rapat paripurna ke-10 masa sidang III yang digelar di gedung DPRD Haltim seharusnya […]

  • Aksi Kamisan di Landmark Ternate Tolak Kriminalisasi Warga Adat Maba Sangaji

    Aksi Kamisan di Landmark Ternate Tolak Kriminalisasi Warga Adat Maba Sangaji

    • calendar_month Kam, 24 Jul 2025
    • account_circle Al Muhammad
    • 0Komentar

    Ternate, Kokehe – Aksi Kamisan kembali digelar di Landmark Ternate pada Kamis sore (24/7/2025). Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap dugaan kriminalisasi yang dialami oleh 11 warga Maba Sangaji, Halmahera Timur, yang mempertahankan tanah adat mereka dari aktivitas perusahaan tambang nikel. Para peserta aksi yang berasal dari berbagai elemen masyarakat, termasuk Front Perjuangan untuk Demokrasi […]

  • Warga Wasile Utara Keluhkan Seringnya Pemadaman Listrik Tanpa Pemberitahuan

    Warga Wasile Utara Keluhkan Seringnya Pemadaman Listrik Tanpa Pemberitahuan

    • calendar_month Kam, 30 Okt 2025
    • account_circle Al Muhammad
    • 0Komentar

    Maba,KOKEHE – Warga Kecamatan Wasile Utara (Wasut), Kabupaten Halmahera Timur (Haltim), Maluku Utara (Malut), mengeluhkan pelayanan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sub Ranting Lolobata, Kecamatan Wasile Tengah (Wasteng). Pasalnya, dalam beberapa hari terakhir terjadi pemadaman listrik tanpa adanya pemberitahuan atau pengumuman kepada pelanggan. Hal ini membuat aktivitas warga terganggu, terutama pada malam hari dan jam kerja. […]

  • LMND Maluku Utara Kecam Tindakan Represif Aparat Saat Aksi Unjuk Rasa

    LMND Maluku Utara Kecam Tindakan Represif Aparat Saat Aksi Unjuk Rasa

    • calendar_month Kam, 4 Sep 2025
    • account_circle Al Muhammad
    • 0Komentar

    Ternate, Kokehe – Ketua Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Provinsi Maluku Utara, Mujahir Sabihi, menyatakan keprihatinan mendalam terhadap kondisi demokrasi di Indonesia yang dinilainya tengah berada dalam situasi darurat. Ia menyoroti meningkatnya tindakan represif aparat dalam pengamanan demonstrasi serta kebijakan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dianggap tidak berpihak pada rakyat. Pernyataan ini […]

  • Sidang 11 Masyarakat Adat Maba Sangaji: PH Ungkap Fakta Eksploitasi

    Sidang 11 Masyarakat Adat Maba Sangaji: PH Ungkap Fakta Eksploitasi

    • calendar_month Rab, 13 Agu 2025
    • account_circle Al Muhammad
    • 0Komentar

    Tidore, Kokehe – Sidang lanjutan perkara 11 terdakwa masyarakat adat Maba Sangaji kembali digelar di Pengadilan Negeri Soasio, Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Rabu (13/8/2025). Dalam persidangan tersebut, tim penasehat hukum (PH) mengungkap sejumlah fakta menarik yang muncul dari kesaksian lima saksi, termasuk dari pihak kepolisian, kepala adat, dan perusahaan PT Position. Salah satu anggota PH, […]

error: Content is protected !!
expand_less