Breaking News
light_mode
Beranda » Regional » Pemkab Haltim Tunggu Permenkeu soal Pemotongan TKD Rp473 Miliar

Pemkab Haltim Tunggu Permenkeu soal Pemotongan TKD Rp473 Miliar

  • account_circle Al Muhammad
  • calendar_month 15 jam yang lalu

Maba,Kokehe – Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur (Haltim), Maluku Utara, masih menunggu Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) terkait rencana pemotongan Dana Transfer ke Daerah (TKD) oleh pemerintah pusat. Kebijakan tersebut diperkirakan mencapai 30 persen. Bagi Haltim, nilai pemotongan bisa mencapai Rp473 miliar.

Bupati Halmahera Timur Ubaid Yakub mengatakan, hingga saat ini Pemkab belum menerima secara resmi besaran pemotongan yang akan berlaku. Menurut dia, pemerintah daerah baru bisa melakukan penyesuaian program setelah adanya regulasi yang jelas dari Kementerian Keuangan.

“Jadi kalau Permenkeunya sudah ada akan kita menyesuaikan dengan pemotongan TKD ke daerah,” kata Ubaid, Jumat (3/10/2025).

Ia menegaskan, pemerintah berbicara dalam tataran data berdasarkan aturan resmi. Tanpa Permenkeu, pihaknya belum bisa menyampaikan detail langkah penyesuaian maupun skema perubahan anggaran yang harus ditempuh.

“Secara faktual, kami belum menerima besaran TKD yang dipotong,” ujarnya.

Ubaid menyebut, sikap Pemkab saat ini lebih condong pada sikap menunggu. Jika Permenkeu sudah terbit, maka Pemkab Haltim akan segera menyesuaikan dengan kebijakan tersebut.

Ia juga menekankan pentingnya kejelasan regulasi agar pemerintah daerah tidak salah langkah dalam menyusun program. “Pemerintah berbicara dalam tataran data berdasarkan peraturan menteri keuangan,” tuturnya.

Lebih lanjut, Ubaid menyampaikan bahwa penjelasan rinci mengenai dampak pemotongan akan disampaikan melalui Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Tim ini nantinya akan menyiapkan skema penyesuaian program sesuai kemampuan fiskal daerah.

“Kalau Permenkeunya sudah ada, baru kita jelaskan melalui TAPD. Jadi kita sesuaikan program dengan kemampuan fiskal daerah,” kata Ubaid.

Menurutnya, pemerintah daerah tetap berkomitmen menjaga pelayanan publik, meski ruang fiskal semakin sempit. Namun, ia tidak menutup kemungkinan sejumlah program pembangunan akan direstrukturisasi agar sesuai dengan kondisi anggaran.

Haltim sendiri selama ini masih sangat bergantung pada TKD untuk membiayai sebagian besar belanja daerah. Jika pemotongan benar terjadi, Pemkab diperkirakan harus mengambil langkah-langkah efisiensi yang signifikan.

Meski demikian, Ubaid optimistis pemerintah daerah dapat beradaptasi dengan kebijakan pusat. Ia berharap, regulasi yang akan terbit nantinya mampu memberikan ruang transisi yang cukup agar daerah tidak terguncang oleh pemotongan drastis tersebut.

  • Penulis: Al Muhammad

Berita Lainnya

  • DLH Haltim Bungkam soal Dugaan Pencemaran Kali Maba Sangaji

    DLH Haltim Bungkam soal Dugaan Pencemaran Kali Maba Sangaji

    • calendar_month Kam, 24 Jul 2025
    • account_circle Al Muhammad
    • 0Komentar

    Maba, Kokehe – Warga Desa Maba Sangaji sedang menghadapi masalah serius terkait kondisi Kali Maba yang diduga tercemar akibat aktivitas pertambangan di hulu sungai. Sayangnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Halmahera Timur sampai sekarang belum memberikan penjelasan resmi maupun langkah konkret terkait hal ini. Ahmad, salah satu warga yang tinggal di bantaran kali, cerita kalau air […]

  • BEM Faperta Unkhair Desak Polda Malut Bebaskan 11 Warga Adat Maba Sangaji

    BEM Faperta Unkhair Desak Polda Malut Bebaskan 11 Warga Adat Maba Sangaji

    • calendar_month Sen, 11 Agu 2025
    • account_circle Al Muhammad
    • 0Komentar

    Ternate, Kokehe – Dukungan untuk 11 warga adat Maba Sangaji, Halmahera Timur, yang kini menjalani sidang di Pengadilan Negeri (PN) Soasio, terus mengalir dari mahasiswa Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Maluku Utara. Kali ini, giliran Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian (Faperta) yang menyatakan sikap tegas. Sebelumnya, aksi solidaritas datang dari ratusan mahasiswa Fakultas Keguruan dan […]

  • LBH Ansor Kecam Dugaan Polisi Aniaya Anak di Ternate

    LBH Ansor Kecam Dugaan Polisi Aniaya Anak di Ternate

    • calendar_month Jum, 18 Jul 2025
    • account_circle Al Muhammad
    • 0Komentar

    Ternate, Kokehe – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor Kota Ternate angkat bicara soal dugaan kekerasan terhadap anak di bawah umur yang diduga melibatkan oknum polisi di Maluku Utara. LBH mengecam keras tindakan tersebut dan meminta penegakan hukum tanpa tebang pilih. Kasus ini menyeret nama Bripda AMK alias Aco, anggota kepolisian yang disebut bertugas di Bidang […]

  • Tewas Seruduk Pagar, Pengendara Motor Asal Galela Diduga Melaju dalam Kecepatan Tinggi

    Tewas Seruduk Pagar, Pengendara Motor Asal Galela Diduga Melaju dalam Kecepatan Tinggi

    • calendar_month Kam, 21 Agu 2025
    • account_circle Listo
    • 0Komentar

    IlustrasiTernate, Kokehe – Seorang pemuda berinisial FT (21), warga asal Desa Soatobaru, Kecamatan Galela Barat, Kabupaten Halmahera Utara, meninggal dunia usai mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Raya Kelurahan Jambula, Kota Ternate, Rabu (20/8/2025) dini hari. Korban diduga kehilangan kendali saat mengendarai sepeda motor dalam kecepatan tinggi. Kepala Polsek Pulau Ternate, Inspektur Polisi Satu (IPTU) Lukman […]

  • Unjuk Rasa di DPRD Kota Ternate Berujung Ricuh

    Unjuk Rasa di DPRD Kota Ternate Berujung Ricuh

    • calendar_month Sen, 1 Sep 2025
    • account_circle Al Muhammad
    • 0Komentar

    Ternate, Kokehe -Unjuk rasa yang digelar ribuan massa di depan gedung DPRD Kota Ternate, Maluku Utara, Senin (1/9/2025), ricuh. Sebanyak 16 orang diamankan aparat kepolisian. Dua di antaranya masih di bawah umur dan berstatus pelajar. Kericuhan menyebabkan sejumlah aparat dan mahasiswa mengalami luka-luka. Kericuhan terjadi saat massa, yang sebagian besar merupakan mahasiswa, memaksa masuk ke […]

  • Seruan Pembebasan 11 Warga Adat dan Poster Perlawanan di Depan Kantor PT Position photo_camera 6

    Seruan Pembebasan 11 Warga Adat dan Poster Perlawanan di Depan Kantor PT Position

    • calendar_month Rab, 20 Agu 2025
    • account_circle Al Muhammad
    • 0Komentar

    Jakarta, Kokoehe – Di tengah kicauan burung dan semilir angin hutan Halmahera, jeritan masyarakat adat kembali menggema. Poster-poster penuh amarah dan harapan menghiasi aksi damai yang menuntut satu hal, bebaskan 11 masyarakat adat Maba Sangaji yang kini ditahan karena mempertahankan tanah leluhur. 

error: Content is protected !!
expand_less