Dari Halmahera Timur, Suara Pelestarian Budaya Menggema Lewat Buku
- account_circle Al Muhammad
- calendar_month Rab, 30 Jul 2025

Buku Karangan Abdul Samad Addin
Maba, Kokehe – Upaya pelestarian budaya lokal kembali digaungkan dari masyarakat akar rumput. Salah satunya Abdul Samad Addin, pegiat budaya asal Halmahera Timur, Maluku Utara, yang sejak 2017 menekuni jalan sunyi mendokumentasikan nilai-nilai budaya dan situs-situs prasejarah di wilayahnya.
Dalam unggahan di akun media sosialnya, Ko Mate, sapaan akrab Abdul Samad Addin melalui buku terbarunya telah memasuki tahap akhir sebelum diterbitkan. Ia menulis,
“Saya cuma rakyat biasa yg memilih jalan susah jadi pegiat budaya lokal mandiri sejak 2017. Pilihan yang terlampau berat bagi saya yang awam. Namun dijalani dengan sukacita, terus belajar dan menggali nilai budaya lokal Haltim, meskipun untuk itu aku banyak mengorbankan waktu dan materi.”Tulis Ko Mate.
Buku berjudul Menyusuri Jejak Prasejarah di Timur Nusantara: Asal-Usul, Migrasi, dan Pelestarian Budaya Lokal ini dijadwalkan terbit pada tahun 2025 oleh penerbit Deepublish. Samad menyampaikan rasa syukurnya setelah menerima desain sampul buku dan mengapresiasi saran editor dalam penyempurnaan judul.
“Alhamdulillah hari ini saya sudah menerima caver naskah buku saya yg akan terbit tahun 2025 jugaberterima kasih pada tim editor de Publisher atas saran perbaikan judul buku seperti pada foto. Itu berarti judul semula yg berskala lokal sekarang jadi skala yang lebih luas,” lanjutnya.
Isi buku mengulas tentang keberadaan situs-situs prasejarah di Halmahera Timur dan pentingnya perlindungan terhadap warisan budaya tersebut di tengah ekspansi industri tambang. Beberapa lokasi yang disebut antara lain Situs Gwo Maney dan Situs Sigi yang masuk dalam kawasan lingkar tambang.
“Saya berharap buku ini menjadi pengabdian saya pada negeri ini dalam upaya memajukan budaya daerah serta melindungi situs Objek Diduga Cagar budaya prasejah Halmahera Timur seperti Situs Gwo maney, situs Sigi’ lolos gasi dan lainnya yang berada kawasan lingkar tambang.”timpahnya.
Ia pun berharap buku ini bisa terbit tepat pada bulan Agustus sebagai persembahan pribadi di hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia.
“Mohon doa dan dukungannya semoga bisa terbit di bulan Agustus sebagai kado indah HUT RI dan HUT diri sendiri.”harapnya.
Abdul Samad Addin menulis bukan hanya untuk mendokumentasikan, tetapi juga untuk mengajak publik lebih mengenal akar sejarah masyarakat timur Indonesia.
- Penulis: Al Muhammad