Nvidia Akuisisi Saham Nokia Senilai US$ 1 Miliar
- account_circle Al Muhammad
- calendar_month Jum, 31 Okt 2025

Kantor Nokia dengan Logo terbaru, (Foto Ist).
Sementara itu, Justin Hotard menekankan peran teknologi Amerika dalam kesepakatan tersebut. Dalam wawancara dengan Reuters, Hotard menyatakan, “teknologi Amerika memberikan kapabilitas dasar, yaitu platform komputasi dari Nvidia, kini dibangun khusus untuk mobile.” Pernyataan ini menegaskan bahwa teknologi inti yang dikembangkan Nvidia akan menjadi fondasi bagi produk Nokia yang berbasis mobile dan AI. Hotard menekankan kolaborasi tersebut bukan sekadar aliansi bisnis, tetapi juga langkah strategis untuk menghadirkan inovasi baru di pasar mobile dan data center.
Peralatan yang dikembangkan melalui kerja sama antara Nokia dan Nvidia ditargetkan akan dirilis secara komersial pada 2027, mencakup teknologi 5G sebagai tahap awal, dan nantinya berkembang ke teknologi 6G. Target ini menunjukkan bahwa kedua perusahaan menempatkan inovasi sebagai fokus utama, sekaligus menyiapkan diri menghadapi persaingan global di industri telekomunikasi dan data center yang semakin kompetitif.
Hotard sendiri bergabung dengan Nokia pada April lalu, setelah sebelumnya bekerja di Intel. Di bawah kepemimpinannya, Nokia mulai mengubah fokus dari sekadar produsen peralatan telekomunikasi menjadi pemain utama di sektor data center.
Investasi serta kerja sama dengan Nvidia juga menempatkan raksasa chip asal Amerika Serikat itu sebagai pemegang saham terbesar kedua di Nokia, menandai perubahan signifikan dalam struktur kepemilikan dan strategi bisnis Nokia.
Nokia yang berasal dari Finlandia, bersama dengan Ericsson dari Swedia, menjadi dua produsen utama peralatan konektivitas, baik untuk penggunaan di dalam data center maupun antara data center. Pertumbuhan pesat teknologi AI telah meningkatkan permintaan terhadap produk-produk buatan kedua perusahaan tersebut. AI membutuhkan infrastruktur yang lebih canggih dan efisien, sehingga perusahaan-perusahaan ini berada di posisi strategis untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Saat ini, Nokia masih menggunakan chip buatan Marvell untuk mayoritas produknya. Dengan masuknya chip buatan Nvidia, biaya produksi diperkirakan akan lebih tinggi. Namun, Mads Rosendal dari Danske Bank Credit Research menilai bahwa keunggulan dominasi Nvidia di pasar data center Amerika Serikat justru akan memberikan keuntungan bagi Nokia, baik dari sisi performa produk maupun penetrasi pasar.
Selain itu, Nvidia dan Nokia juga menjalin kemitraan dengan operator telekomunikasi AS, T-Mobile, untuk mengembangkan teknologi radio berbasis AI dan 6G. Uji coba teknologi ini direncanakan akan dimulai pada 2026, menandai langkah penting menuju adopsi komersial yang lebih luas.
Kolaborasi dengan operator besar seperti T-Mobile menegaskan bahwa kerja sama ini tidak hanya berhenti di level produsen chip dan peralatan, tetapi juga merambah ke penerapan langsung di jaringan konsumen dan bisnis.
Kesepakatan strategis ini tidak hanya memperkuat hubungan antara Nokia dan Nvidia, tetapi juga menunjukkan tren global di mana perusahaan chip dan produsen peralatan telekomunikasi saling bersinergi untuk mendukung percepatan adopsi AI dan teknologi jaringan generasi berikutnya.
Dengan investasi besar dari Nvidia dan fokus baru Nokia pada data center, kolaborasi ini diperkirakan akan menjadi salah satu tonggak penting dalam evolusi industri telekomunikasi global.
Dengan rencana peluncuran peralatan baru pada 2027 dan uji coba teknologi radio 6G pada 2026, kerja sama ini menunjukkan bagaimana perusahaan tradisional seperti Nokia dapat memanfaatkan keahlian teknologi tinggi dari perusahaan chip seperti Nvidia untuk tetap relevan dan bersaing di era AI dan 6G.
Tidak hanya sebagai langkah bisnis, kolaborasi ini juga menggarisbawahi bagaimana inovasi teknologi dapat dipadukan dengan strategi geopolitik dan investasi jangka panjang, menciptakan sinergi yang bermanfaat bagi kedua pihak serta pasar global.
Kesepakatan ini menandai babak baru dalam hubungan antara perusahaan telekomunikasi Eropa dengan raksasa teknologi Amerika, sekaligus menunjukkan bagaimana teknologi AI dan 5G/6G akan menjadi pendorong utama pertumbuhan industri data center dan konektivitas global di dekade berikutnya.
- Penulis: Al Muhammad
