Nvidia Akuisisi Saham Nokia Senilai US$ 1 Miliar
- account_circle Al Muhammad
- calendar_month Jum, 31 Okt 2025

Kantor Nokia dengan Logo terbaru, (Foto Ist).
Washington, Kokehe – Nvidia mengumumkan pembelian 2,9 persen saham Nokia senilai US$ 1 miliar (sekitar Rp 16,6 triliun) sebagai bagian dari kesepakatan strategis untuk mengembangkan solusi berbasis kecerdasan buatan (AI) dan infrastruktur data center.
Hal ini langsung berdampak positif pada harga saham Nokia, yang melonjak ke level tertinggi dalam 10 tahun terakhir, menunjukkan kepercayaan pasar terhadap prospek kerja sama kedua perusahaan.
Kesepakatan ini menegaskan niat kedua perusahaan untuk bekerja sama dalam membangun solusi jaringan berbasis AI, sekaligus mencari peluang untuk memasukkan produk data center Nokia ke dalam infrastruktur AI milik Nvidia.
Dengan langkah ini, Nvidia memperkuat posisinya sebagai pemasok utama chip dan teknologi untuk data center di seluruh dunia, sekaligus memanfaatkan pertumbuhan pesat pasar AI yang tengah meledak di berbagai sektor.
Menurut laporan McKinsey, belanja modal untuk pembangunan infrastruktur data center diperkirakan akan melampaui US$ 1,7 triliun pada 2030, didorong oleh ekspansi pesat teknologi AI. Nvidia sendiri telah menguasai pasar chip AI untuk data center melalui kemitraan strategis dengan sejumlah perusahaan raksasa, termasuk OpenAI dan Microsoft.
Dominasi Nvidia di pasar chip AI ini memberi perusahaan keunggulan kompetitif yang signifikan, yang juga menjadi salah satu alasan kuat di balik investasi besar mereka di Nokia. CEO Nvidia, Jensen Huang, menekankan pentingnya kesepakatan ini bagi pengembangan teknologi telekomunikasi di Amerika Serikat.
“Terima kasih telah membantu AS membawa teknologi telekomunikasi kembali ke Amerika,” ujar Huang kepada CEO Nokia, Justin Hotard, dalam pidato yang disampaikan di Washington.
Huang menambahkan bahwa kolaborasi ini akan memperkuat posisi Amerika Serikat sebagai pusat revolusi 6G di dunia, menegaskan bahwa kesepakatan ini tidak hanya bersifat bisnis, tetapi juga strategis secara geopolitik.
- Penulis: Al Muhammad
